Senin, 10 Januari 2011

Aku Selalu Selasih: Semangat, Soleh, dan Bersih

Hari Senin ini menjadi hari yang sangat ceria bagi semua anak Ummul Quro, terutama 6C. Karena hari ini merupakan hari pertama kembali ke sekolah di tahun 2011.

Hari yang ceria ini dimulai dengan meja dan kursi yang menghalangi jalan. Ya, meja dan kursi telah menghalangi jalan di tangga. Dengan terpaksa, anak-anak yang terjebak disitu turun lagi dari tangga, kemudian mencari tangga yang lain.

Ketika sudah berhasil menaiki tangga, mereka memasuki kelas masing-masing. Tapi rupanya meja dan kursi itu berulah kembali. Meja dan kursi tersebut menghalangi pintu kelas 6C dan 6D. Tapi, pintu kelas 6B tidak. Ketika mereka menengok ke dalam lewat pintu kelas 6B, mereka akan melihat kalau kelas mereka sudah menjadi aula. Meski keki, mereka mencoba tetap bersabar dan bertanya. "Dimana kumpulnya?", dan mereka yang bertanya pun mendapat jawaban, "di 6A dan 5D!". Hari pertama di tahun 2011 itu dihabiskan diruangan itu selama sekitar 5 jam.

Jam pertama, atau jam setengah delapan, semua anak Ummul Quro dari level 1 sampai dengan level 6 dikumpulkan di lapangan. Pembukaan pun dilaksanakan disitu. Bu Entin menyampaikan sesuatu. Sebelumnya, sebuah harta karun (lemari container yang dibungkus kertas) diturunkan dari lantai 2 menggunakan tali rafia. Kemudian Bu Entin mengeluarkan isi dari harta karun tersebut. Ternyata, isinya adalah sapu lidi, serokan, sapu, dan beragam alat bersih-bersih lainnya. Dari semua benda yang ada di situ, terdapat selembar kertas yang digulung dan diikat dengan sebuah pita. Ketika Bu Entin membukanya, isinya adalah sebuah tulisan: AKU SELALU SELASIH. Mulanya, banyak anak mengira SELASIH adalah program bersih-bersih yang diadakan sebulan sekali di hari Selasa, tapi ternyata, SELASIH merupakan singkatan dari Semangat, Soleh, dan Bersih. Rupanya itulah motto di semester 2 tahun pelajaran 2010-2011 ini.

Usai pembukaan, level 6 dikumpulkan di sebuah ruangan gabungan dari kelas 6A dan 5D. Rupanya Bu Titin ingin menyampaikan sesuatu.
"Apa kalian masih ingat kepanjangan dari DUTA?" tanya Bu Titin.
Mungkin semua anak di ruangan itu tidak ingat, atau bahkan tidak tahu.
"Yang di tulis di depan jendela kelas 6 tahun lalu itu, loh!" Bu Titin memberi klu.
Tetap saja anak-anak itu tidak ingat. Mungkin mereka belum pernah membacanya.
Rupanya, DUTA adalah:
  • Do'a
  • Usaha
  • TAwakal
Tapi Bu Titin merubahnya menjadi:
  • Do'a
  • Usaha
  • Tawakal; dan
  • Amin
Foto di Diary 6C kali ini (kiri atas), anak tersebut sampai diberi nama Duta oleh Bu Titin.

Setelah acara yang dibimbing dengan Bu Titin tersebut, acara diserahkan kepada Pak Yuhdi. Tebak kata. Setiap kelas yang ada disana dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kelompok mentoring. Setelah itu, tiap kelompok diberi 2 lembar kertas yang masing-masing kertasnya berisi 4 soal.
"3... 2... 1..., mulai!" Pak Yuhdi memberi aba-aba.

Kemudian, setiap kelompok pun membuka kertasnya masing-masing. Lalu mulai mengerjakannya.
"Sudah 5 menit, nih. Kok belum ada yang selesai?" tanya Pak Yuhdi.
"Sabar dong, Pak," sungut anak-anak level 6 itu.
"Yang sudah selesai takbir, ya!" lanjut Pak Yuhdi.

Sekitar 2 menit setelahnya, ada satu kelompok yang bertakbir. Mereka adalah salah satu kelompok mentoring akhwat 6C. Setelah pekerjaan mereka dicek oleh Bu Anis, ternyata jawaban mereka betul semua dan mereka berhak mendapatkan hadiah.

"Anak-anak, ada ralat dari Bu Anis. Yang SMPNEKTOE itu ditambah huruf I," kata Bu Anis.
Setelah Bu Anis meralatnya, banyak kelompok yang bertakbir.

Ternyata, jawaban yang benar adalah:
  • Kompetensi
  • Raih
  • Juz 30
  • Nem 24
  • ---Admin lupa, nih. Yang tahu jawabannya komen, dong!---
  • ---Admin lupa, nih. Yang tahu jawabannya komen, dong!---
  • Konsentrasi
  • Kerjasama
Setelah lomba, ada training dengan Kak Aris, sang trainer profesional. Banyak sekali sugesti yang diberikan oleh Kak Aris yang mampu membuat anak-anak level 6 ini berubah (tentunya menjadi lebih baik). Kak Aris juga mampu membuat anak-anak level 6 menangis. Hahaha. Kak Aris hebat sekali.

Setelah training, istirahat. Semua anak di ruangan itu mendapat bingkisan berupa makanan.

Usai istirahat, Pak Yuhdi menugaskan kepada seluruh anak level 6 untuk menulis 100 impiannya di atas selembar kertas putih yang dibagikan. Karena waktunya mepet alias tidak mencukupi, Pak Yuhdi pun meringankan tugas tersebut menjadi 30 impian.

Setelah itu, Salsa dari 6C dan Rizki dari 6A membacakan impiannya di depan. Semua orang di situ mengaminkannya.

Acara selesai. Sebagai penutup, mereka sholat Dzuhur. Ikhwan sholat di masjid dan akhwat sholat kelas 6A dan 5D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.