Selasa, 11 Januari 2011

Dinda Triananda

"Anaknya kocak, ramah, baik, ceria, dan riang. Tapi kalau Nda nangis, pasti cemberut. Jadi nggak seru lagi, deh," komentar Rahma.
"Baik, ramah, kocak, dan seru. Dan dia juga yang membuat 6C jadi ramai. Salam Bachdim! Hehehe," komentar Salsa Bachdim sambil cengengesan.
"Dinda itu lucu dan baik," komentar Zulkifli.
Tapi beda kata Zavien. Katanya, "komentarku tentang Dinda adalah biasa-biasa saja, sudah, begitu saja."

Kau kenal Dinda, kan?

Dia adalah Dinda Triananda. Akrab disapa Dinda atau Nda. Anak yang hobi online, mendengar lagu, dan menonton televisi ini lahir di Bogor, pada tanggal 6 Desember 1999 (baru berulang tahun sekitar sebulan yang lalu, fotonya saja (atas kiri) sedang membawa hadiah dari Salsa). Dia terlahir sebagai salah satu anak yang ceria.

Dinda ini sangat baik, juga gemar menolong dan membantu. Cita-citanya saja menjadi dokter. Alasannya, dia ingin menyembuhkan orang-orang yang sakit.

Selain baik, Dinda juga lumayan pintar di bidang akademis. Pelajaran kesukaannya adalah Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, dan PAI. Karena menurutnya pelajaran-pelajaran tersebut seru.

Dinda pernah meraih juara 1 lomba baju adat saat TK. Hebat, ya? Setelah SD, Dinda berencana akan melanjutkan jenjang pendidikannya di SMPIT Ummul Quro Bogor. "Karena kayaknya seru, kalau sekolah disana," katanya.

Penyuka warna biru, putih, dan hitam ini menganggap kelas 6C adalah kelas yang ceria, ramai, kocak, dan ramah.

Cukup dulu tentang Dinda, sekarang beralih ke Diary 6C.

Hari telah berganti. Tibalah saat ini, untuk kembali belajar bersama di kelas tercinta.

MM bersama Pak Yuhdi kali ini berjalan normal. Dilanjutkan dengan T2Q bersama di masjid, untuk pembagian kelompok di semester 2. Kemudian Bahasa Indonesia.

Pada semester 2 kali ini, level 6 Ummul Quro akan mempelajari materi-materi seperti menyimpulkan berita, membuat surat resmi, pidato (menyusun pidato dan berpidato), bermain peran (drama), puisi, referensi buku, dan membaca cepat.

Setelah Bahasa Indonesia, istirahat.
"Waduh, Nevan membuang kertas ulangannya di lokernya sendiri," lapor Kiki sambil menumpuk semua kertas ulangan milik Nevan (yang jumlahnya lumayan banyak) yang Kiki temukan. Nevan memang sedang absen hari ini.
"Ini, buat kamu," kata Kiki sambil menyerahkan kertas-kertas ulangan Nevan kepada Ghina.
"Nggak mau, ah," tolak Ghina.
"Buat kamu saja, Ki," saran Rahma.
"Aku juga nggak mau," jawab Kiki.

Sehabis istirahat, Matematika. Dilanjutkan dengan PAI, kemudian pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.