Selasa, 27 Juli 2010

Soal Nomor 7

Usai Morning Meeting dan T2Q adalah IPA. Pak Muslim lagi-lagi marah-marah. Anak 6C pun bete melihatnya.
"Ayo, nyanyikan yel-yel bersama-sama! 6C!" Pak Muslim memberi aba-aba.
"Hwaaa," semua tak terkecuali berteriak tak jelas, dan itu sebabnya Pak Muslim marah.
"Ghina, ayo konsentrasi! Nevan, buka buku paketnya! Halimah, jangan ngobrol terus. Afi, mengerjakan tugas IPSnya nanti! Ayo semua, nanyikan yel-yel kalian! 6C!" lagi-lagi Pak Muslim memberi aba-aba. Dan lagi-lagi 6C hanya berteriak, "hwaaa."
"Yel-yel melulu, Pak," keluh Zulkifli.
"Ya sudah, langsung saja kita memulai pelajaran. Buka buku paket evaluasi bab 1. Kerjakan sendiri-sendiri di buku tulis bagian A dan B, jawabannya saja!" terang Pak Muslim.

Setelah itu, ribut.
"Bagian apa, Pak?"
"Boleh diskusi, Pak?"
"Pakai soalnya, Pak?"

Pak Muslim geram.

"Pak, pakai jawabannya?" tanya seseorang. Iseng memancing emosi Pak Muslim.
"Sayang, bagian A dan B. Jangan diskusi. Tidak perlu pakai soal. Dan... TULIS JAWABANNYA! Dan ingat! MINGGU DEPAN ULANGAN IPA BAB SATU!!!" Pak Muslim kini benar-benar murka.

Dan kini, tak ada lagi yang berani mengganggu Pak Muslim saja. Biarkan ia dengan amarahnya sendiri.

Usai istirahat, IPS. Bu Anis mengajar tentang wilayah-wilayah laut di Indonesia. Kebetulan saat itu hujan.
"Bu, kelas bocor," sahut Faisal dan Zulkifli yang terkena cipratan air itu.

Sekelas tertawa.

"Sabar dulu ya, Faisal sama Zulkifli kursinya mundur dulu sementara," kata Bu Anis.

Tak lama...

"Kok kipas anginnya mati tiba-tiba?" tanya Salsa.
"Hmm, mungkin mati lampu. Coba nyalain lampu," kata Bu Anis menuju saklar lampu.
"Bu, kita cuma punya lampu 1 dari 4 tempat," kata Ghina lirih.

Sholat Dzuhur. Lalu makan siang. Usai makan siang, air habis. Jadi tidak bisa cuci tangan dan gosok gigi. Huuh, sialnya hari ini.

Pelajaran Mentoring (satu kelas 4 kelompok, dua ikhwan, dua akhwat), berlangsung sebelum pelajaran Matematika. Kali ini ulangan bab akar pangkat 3. Dengan mulut yang sedang mengulum permen (kata Bu Nia setiap pelajaran Matematika jam terakhir boleh makan permen), 6C mengerjakan ulangan dengan tertib.

Yang paling sulit menurut 6C adalah nomer 7.
Soalnya 63 pangkat tiga= a. (pilihan) b. (pilihan) c. (pilihan) d. (pilihan)

Tapi, setelah dibaca berulang-ulang, akhirnya mengerti juga.

Sholat Asharnya di rumah masing-masing, dikarenakan juga mati.

Apa Ummul Quro belum bayar listrik dan air, ya?

Senin, 26 Juli 2010

Dzuhur 3 Rakaat

Upacara pada hari Senin yang gerimis ini berjalan lancar meski lapangan menjadi becek. Yang menjadi petugas upacara Senin ini ialah kelas 6B.

"Minggu depan yang menjadi petugas upacara adalah kelas 6C. Bersiap, ya?" tanya Bu Anis sekaligus memberi pengumuman.
"Hah? Upacara hari Minggu? Mana ada," kata Halimah.
"Ihh, maksudnya itu pekan, bukan minggu," terang Bu Anis.
"Oh, tadi Ibu kok bilangnya Minggu?" kata Halimah.
 "..."

"Tes, tes 123. Tes... Tepuk 1! Tepuk 2! 1!" Pak Yuhdi mengetes mik, eh, mic, eh, ah, apa pun itu namanya yang jelas maksudnya seperti itu. Bingung ya? Yah, maksudnya itu yang buat halo halo itu apa namanya? Bukan telepon atau handphone. Tapi... Tahu ah, gelap.

"Tepuk semangat!" perintah Pak Yuhdi.
Semua terdiam. Ada juga yang hanya tepuk tangan asal.
Tertawa. Pak Yuhdi pun menjelaskannya.

"Gini nih, se... ma... ngat... Semangat... Yes, Allahuakbar!" komando Pak Yuhdi. Dan semua pun mulai mencobanya.

Setelah beberapa menit, Bu Titin pun naik ke podium dan memulai pidatonya yang berjudul, Manjadda Wajadda.

Pelajaran kali ini (untuk pelajaran pertama), adalah IPA. Membahas tentang ciri khusus untuk hewan (melanjutkan yang pertemuan kemarin).

Setelah itu istirahat. B. Indo, belajar intonasi (atau apalah namanya) yang seperti reporter-reporter berita di televisi.

Lalu istirahat kedua. Ini, ada sedikit cerita kocak. Salsa yang jadi imam sholatnya 3 rakaat. Hahaha! Kocak banget. Apalagi setelah itu nggak ngulangin sholatnya lagi! Ckckck... Waktu kelas 5 juga Halimah pernah sholat jadi imam, terus kentut. Akhirnya dia bilang, "Hanifah, tolong gantiin aku jadi imam," kata Halimah ditengah-tengah sholat (rakaat ketiga). Semua hampir ketawa ngakak! Untung aja Hanifah menggantikan amanag itu dengan baik.

Eheheh, maaf banget ya, nulisnya singkat and padat. Udah gitu nggak jelas, lagi! Soalnya admin sedang terburu-buru. Ada meeting nih, di surga. Aku ke surga dulu, yaa! Dadaah...

Aku mau nambahin foto UQ. Ini ku foto waktu hari Sabtu kemarin. Mau liat? Mau save? Up to you.

Jumat, 23 Juli 2010

Hari Anak Nasional

Lantunan suara tilawah terdengar bersahut-sahutan ketika mentari memancarkan cahayanya yang lembut. Pagi itu, hari Jumat. Hari yang diutamakan untuk beribadah. Karena, sholat Jumat wajib dilaksanakan pada hari itu.

Kamis, 22 Juli 2010

Kasti

Suara murajaah surat mulai terdengar sejak Pak Yuhdi memberi aba-aba. Pagi itu, di hari Kamis yang cerah, kelas 6C akan memulai harinya. Pada MM pagi itu, Pak Yuhdi melanjutkan ceritanya yang kemarin sempat tertunda.

"Lanjutan dari cerita itu adalah... Blablablablabla...," cerita Pak Yuhdi. Setelah itu, Pak Yuhdi menyuruh ikhwan menutup telinga. Lalu, dengan berbisik (kepada akhwat), Pak Yuhdi mengatakan, "mau punya suami yang seperti apa?" tanya Pak Yuhdi.

"Baik, pintar, kaya, dll," bersahut-sahutan akhwat menjawab. Pak Yuhdi menulis jawaban tersebut dipapan tulis.

Sekarang giliran ikhwan. Dan, seperti halnya kepada akhwat, Pak Yuhdi mengucapkan pertanyaan yang serupa tapi tak sama. Karena kata 'suami' diganti menjadi 'istri'. Lalu, "lucu, keren, baik...," dan selanjutnya.

Pak Yuhdi tersenyum.

Sebelum PJOK adalah T2Q. Pada jam PJOK, setelah pemanasan dan peregangan. Permainan itu dimulai.

Mulanya ikhwan dahulu.

"Bola dilempar, lalu pukul, lari, tangkap, lempar, dan lari teruuuuus! Kena!" teriak Pak Yuhdi seperti komentator bola.

Tahu kan, mereka sedang main apa? Yup, K-A-S-T-I.

Pada saat ronde akhwat, permainan berjalan lancar dengan score 3-1.

Safira mencetak 2 gol (tapi pada lemparan bonus: karena yang lempar nggak benar). Husna 1 gol (harusnya 2, tapi yang satu kena bola). Ghina nyaris 1 gol, tapi gagal. Kegagalan itu dikarenakan Amel (tim lawan) melempar bola lain (padahalkan yang harus dilempar bola yang tadi dipukul). Dan Ghina yang merasa telah kena menjadi sebal. Padahal seharusnya Ghina tetap melanjutkan actionnya yang penuh style itu. Padahal seharusnya tim ini bisa mencetak 5 gol. Keren!

Berakhirlah permainan yang kacau balau itu (maklum, pada lagi tulalit) karena bel tanda istirahat sudah berbunyi.

Pelajaran selanjutnya adalah PAI, B. Indo, dan Tarjamah.

PS: Gambar di pojok kanan atas adalah gambar masjid Ummul Quro yang lama (pantas nggak mirip). Itu hanya sekedar simbol. Untuk mengingatkan bahwa kita cinta Ummul Quro. Mau di save? Up to you, silakan.

Rabu, 21 Juli 2010

5C Atau 6C?

Kembali lagi kekeseharian 5C. Eh, 6C. Hihi, salah. Soalnya baru seminggu sih, di 6C, jadi belum terbiasa. Malah, masih suka salah masuk kelas. Wkwkwk. Jadi, pagi itu, upacara dilaksanakan. Petugasnya 6A. Dan pada akhir upacara, 6C agak kecewa. Soalnya 6C tidak menang dalam lomba penilaian yel-yel. Yang menang adalah 6B (selamat, ya 6B). Tapi, kekecewaan itu tidak berlangsung lama, karena... PELAJARAN AKAN SEGERA DIMULAI.

Pak Muslim yang beragama Islam itu sudah masuk kelas. Tinggal menunggu murid 6C duduk saja. Tak lama..., "hari ini, kita akan belajar tentang ciri khusus yang dimiliki oleh hewan. Yah, bapak akan tulis, dan kalian catat dibuku tulis. Nomer satu... Bla bla bla bla... Nomer selanjutnya silahkan tulis sendiri," sahut Pak Muslim. Beberapa murid terdengar mengeluh pelan.

"Sudah?" tanya Pak Muslim.
"Hah? Cepat banget," keluh Ghina.
"Masa menulis ciri khasnya saja tidak bisa sedikit cepat?" Pak Muslim terdengar jengkel.
"Yah, kirain semuanya. Pakai kegunaannya segala," keluh Azzam sambil menggigit pensil.

Tak lama, bel berbunyi. Sekarang pelajaran Bahasa Indonesia dengan Bu Anis. Bu Anis sekarang mereview tentang Tes Air Bersih di SD Serang. Sampai beberapa anak bosan mendengarnya.

Ceritanya, sebuah sekolah di SD Serang sedang mengadakan PLK. Nama PLKnya adalah Water Testing Day. Nah, dalam PLK tersebut, siswa dan siswi SD Serang dibagi menjadi 4 tim. Yaitu tim RAHMAT, tim SODIS, tim REBUS, dan tim KERAMIK. Tim RAHMAT mendapatkan air bersih dengan cara meneteskan cairan chlorin. Lalu air yang telah dicampur dengan cairan tersebut dikocok-kocok, lalu didiamkan selama 30 menit. Beda lagi dengan tim SODIS. Mereka mendapatkan air bersih dengan cara "solar disinfektasi" atau menghilangkan mikroorganisme melalui penyinaran matahari. Jadi air tersebut dimasukkan ke dalam botol yang dicat hitam setengahnya (supaya menyerap sinar matahari). Botol lalu dijemur di bawah terik matahari selama 6 jam. Lalu tim REBUS mendapatkan air bersih dengan cara merebus air. Kalau tim KERAMIK mendapatkan air bersih dengan cara menyaring air dengan saringan keramik. Setelah itu, semua hasil percobaan dimasukkan ke dalam kotak inkubator selama 24 jam. Lalu perhatikan hasilnya. Air yang bersih adalah air yang airnya terlihat bersih. Sementara air yang masih mengandung mokroorganisme atau E-Coli akan terlihat kotor karena kuman yang semakin berkembang biak.

Lalu, setelah itu Bu Anis memberikan soal-soal menyangkut pembahasan itu. Setelah semua soal telah terjawab (di buku latihan masing-masing), Bu Anis menjelaskan tentang kata serapan.

"Bu, aku tahunya sarapan," kata Kiki melucu.
"Hehe, sarapan? Yang betul serapan. Serapan adalah kata yang diambil dari bahasa asing. Contohnya adalah mikroorganisme, atau chlorin. Tugas kalian adalah mencari... Tatid! Ayo duduk, Ian juga! Duduk! Dari sini juga Bu Anis melihat kalau kalian jalan-jalan!" Bu Anis mulai marah.

Tatid dan Ian segera duduk kembali di bangkunya sambil nyengir.

"Nah, tugas kalian sekarang adalah mencari kata serapan dari bacaan tadi. Minimal 5! Lalu dikumpulkan ke meja Bu Anis nanti, ya?" lanjut Bu Anis.

Tanpa menjawab, semua sudah membolak-balik buku tulis dan buku paket mencari kata serapan yang dimaksudkan itu.

Beberapa menit kemudian, istirahat. Semua anak mengambil wudhu di kamar mandi. Eh, emangnya wudhu di kamar mandi kapan habisnya sih? Kok diambilin nggak habis-habis. Hehe... Untuk apa wudhu? Mau sholat Subuh? Bukan, tapi Dhuha.

Setelah istirahat, sholat Dhuha, makan bekal, jajan, bercanda, bermain, nggosip bersama (adegan ini bukan untuk ditiru), dll.

Pelajaran Matematika, bersama istrinya Pak Eman. Belajar tentang bilangan kubik. Dulu, sekitar kelas 5 semester 1, ketika belajar luas, ada angka 2 kecil nyempil di atas bilangan bulat. Maka, sekarang yang nyempil adalah angka 3 kecil.

Banyak yang bilang, Bu Nia orangnya baik. Cantik pula (yaiyalah, mana mungkin ganteng?). Mungkin dianggap baik karena mengajarnya dengan metode yang bagus. Hehe, makanya disenangi banyak murid.

Pelajaran Matematika yang berlangsung selama 3 jam pelajaran (satu setengah jam) itu akhirnya selesai juga. Murid-murid memasukkan buku paket dan buku tulisnya serta alat tulis ke dalam tas (kecuali yang malas). Ikhwan bergegas ke masjid dengan tangan kanan di dada memegang Al-Quran (ada juga yang membawanya nggak benar, yaitu dibawa biasa saja, dengan tangan kiri pula) sementara itu akhwat menggelar tikar dan karpet lalu sholat berjamaah di kelas.

Usai makan siang, dengan berbondong-bondong, akhwat 6C (nggak semuanya sih) berjalan beriringan ke kamar mandi. Tapi bukan untuk mengambil wudhu lagi. Mau sholat apa coba? Lagi pula wudhu di kamar mandi juga sudah hampir habis (ngaco). Mereka ke sana untuk menggosok gigi. Kan habis makan.

Sekarang T2Q di kelompok masing-masing. Lalu IPS. IPS bersama Bu Anis. Belajar tentang wilayah-wilayah di Indonesia. Tak disangka-sangka oleh murid 6C bahwa ternyata dahulu, Indonesia hanya terdiri kurang dari 10 propinsi.

Setelah menulis-menulis-menulis. Sholat Ashar berjamaah, lalu tidur. Eh, lalu pulang.

Senin, 12 Juli 2010

FIFA World Cup dan 6C

Semalam, Facebook gempar. Ada dua hal yang menjadi pembahasan saat itu.

Pertama:
1. yaaaaaaaaaaaaah!spanyol menang deh,aku kasian ma belanda dan jerman!tapi tunggu aja 4 tahun lagi! (Dinda)

2.hasil piala dunia:
spain vs netherlands: 1-0 (Hanifah)

3. netherlands vs spain, hmmm....... sulit untuk d tebak (Nio)

4. ada yang tau Belanda Vs Spanyol siapa yang menang dan tahun 2010 siapa yang menang dalam dalam south afrika? (Zavien)

5. Gk ada brazil portugal pun jd gk ada germany belanda pun jd y udah deh
go belanda kalahkan musuh bebuyutan spanyol mudah2an ramalan paul gurita salah ya..... (Zira)

GDS!

Pagi itu, ketika mentari sudah memancarkan cahayanya yang menembus kaca jendela kelas 6C, seluruh murid 6C termasuk Syamila dan Ian yang kemarin tidak hadir sudah ada di dalam kelasnya. Menunggu bel berbunyi.

Dan ketika bel sudah berbunyi. Ikhwan bergegas keluar kelas. Berbaris. Tetapi, rupanya tata barisnya salah. Akhwat berbaris di depan dan ikhwan berbaris di belakang. Kejadian itu disebabkan karena Akhwat keluar belakangan. Jadi, begitu. Tidak mengerti? Sudahlah.

Setalah acara baris-berbaris, semuanya masuk kelas. Bu Anis yang sekarang berdiri di depan kelas.

"Ayo semua, nanyikan yel-yel kelas 6C yang baru bersama-sama, ya!" perintah Bu Anis.
"Inilah kelas kami,
yang hebat juga ceria,
pastikan kita kan bisa menjadi semua itu,
bersama selalu...
Hey, ayo kita nyanyikanlah,
yel-yel 6C yang ceria,
gembira bernyanyi,
ajaklah kawan semua,
aku 6C bisa...
Hey semua.
Hey semua, aku 6C bisa...
Hey semua.
Hey semua, aku 6C ceria...," mulanya, ikhwan masih belum hafal dengan lirik yel-yel dan nadanya. Tapi, setelah diulang beberapa kali oleh akhwat, ikhwan pun mulai bisa.

Setelah itu, barulah GDS kedua berjalan. Seperti kemarin, GDS bersama Pak Yuhdi. Kali ini membahas GDS ke6-12.

6. Makan dan minum sambil duduk, menggunakan tangan kanan, dan membaca doa.
7. Menggunakan alas kaki di lingkungan sekolah
8. Tidak berlari di lingkungan sekolah
9. Mengangkat tangan saat bertanya
10. Menyampaikan pendapat atau pertanyaan dengan jelas
11. Memakai seragam dan atribut sekolah dengan rapi dan lengkap
12. Bersih dan rapi di meja, kursi, dan lantai

Hafalin ya, nanti kalau ketemu sama Pak Yuhdi lagi, pasti ditanya.

"Baik, sekarang siapa yang mau mengambil kertas di kantor dengan jumlah kertas sebanyak jumlah banyaknya murid di sini ditambah dua!" perintah Pak Yuhdi.

Seseorang mengacung dan langsung ke kantor.

"Sekarang buatlah karya. Terserah kalian mau gambar, puisi, pantun, afirmasi, komik, atau cerita. Temanya tentang GDS tadi. Kalian pilih diantara nomer 1 sampai 12," kata Pak Yuhdi.

Akhirnya, semua berkonsentrasi membuat karya. Kebanyakan sih, afirmasi. Yang paling bagus itu sepertinya punya... Semua!

Setelah itu, bel istirahat berbunyi. Yang belum selesai membuat karya itu akhirnya terpaksa mengumpulkan. Tak peduli sudah selesai atau belum. Tapi, yang penting adalah perut segera terisi. Tak lupa sholat Dhuha, tentunya.

Setelah istirahat usai, anak-anak kelas 5 dan 6 dikumpulkan di lapangan. Mulanya nonton film, tapi malah berdebat.

"Akhwat kelas 5 dan 6 setuju kalau boleh membawa handphone ke sekolah, tapi ikhwan tidak," kata Bu guru yang membawa mic.

Akhwat: "Soalnya handphone itu perlu, kalau misalnya mau dijemput dari sekolah, kan nelepon dulu."

Ikhwan: "Kan bisa nelepon dikantor."

Akhwat: "Kalau sudah naik angkot, terus ke tempat les, gimana?"

Ikhwan: "..." diam membisu.

Akhwat: "1-0!"

Ikhwan: "Seandainya masih disekolah, kan bisa minjam handphone guru."

Akhwat: "Kalau gurunya nggak mau?"

Ikhwan: "Masa ada guru begitu."

Akhwat: "Ada aja, lagian kalau nggak hafal nomer handphone orangtuanya gimana?"

Ikhwan: "..." diam lagi.

"OK, sekarang sudah diputuskan boleh membawa handphone dengan dua syarat. Pertama titipkan kepada guru dan kedua harus membawa handphone dengan alasan yang benar-benar jelas! Benar-benarnya digaris bawahi," kata Bu Ila.

Sekarang bermain 'sedang apa'. Lagi-lagi akhwat lawan ikhwan. Tapi, kini ikhwan yang menang. Huuh, 1 sama deh.

Setelah nonton, sholat Dzuhur. Kali ini, papan tulis di renovasi oleh akhwat. Tataannya seperti waktu dikelas 5. Ada tilawah dan infaq di bawah tanggal. Lalu agenda, informasi cuaca, dan jadwal petugas sholat dzuhur. Disampingnya ada yel-yel 6C dan INFO.