Rabu, 19 Januari 2011

Nurnafisah

Siswi yang ceria ini lahir pada tanggal 4 Juni 1999. Jari-jemarinya yang kreatif telah membuat berbagai karya yang menarik. Hampir setiap hari, dia menyalurkan hobinya tersebut lewat menggambar, menulis, dan membuat berbagai karya lainnya. Selain itu, Nurnafisah atau yang akrab disapa Sasa atau Aca ini juga memiliki hobi yang lain. Yaitu menonton televisi.

Hobinya yang suka menulis ini mendukung cita-citanya yang ingin menjadi penulis. Alasannya adalah karena Sasa ingin membuat hati orang lain terhibur dengan bacaannya. Selain ingin menjadi penulis, Sasa yang jago menggambar ini juga ingin menjadi desainer baju. Katanya, dengan dia menjadi desainer baju, dia ingin membuat baju untuk diri sendiri dan orang lain.

"Pelajaran kesukaanku Bahasa Indonesia dan Matematika. Alasannya, kedua pelajaran itulah yang menurutku paling ribet dan paling sulit. Maka dari itu, aku suka kedua pelajaran itu untuk membuat hatiku senang dengan Bahasa Indonesia dan Matematika, supaya semangat mengerjakan soal-soalnya," tuturnya tentang pelajaran kesukaannya.

Penyuka warna biru, hitam, dan putih ini ingin bersekolah di SMPIT Ummul Quro Bogor ketika sudah tamat SD (tentunya). Alasannya sama saja dengan yang lainnya, yaitu karena banyak teman yang mau kesana. Tapi rupanya, ada alasan lain, loh! Katanya, kegiatan-kegiatan di sana seru, makanya Sasa ingin bersekolah di SMP tersebut.

"6C itu ribut dan rusuh. Kalau kalah dalam suatu lomba, 6C akan senang. Tapi kalau menang, pastinya akan lebih senang lagi. Hahaha. 6C itu kocak-kocak, orangnya," papar Sasa tentang kelasnya yang ceria itu.

Sasa memang sangat berperan dalam Diary 6C. Namanya hampir muncul di setiap postingan. Anak yang berprestasi ini sering meraih gelar kemenangan. Beberapa lomba yang pernah dimenanginya adalah lomba tahfizh, lomba menggambar, dan banyak lomba-lomba lainnya.

"Aca itu orangnya kocak, cantik, dll. Sekarang dia jadi TPDS. Dia tegas, loh, jadi TPDSnya. 5 jempol deh, buat Aca (kalau punya)," komentar Zira.
"Kalau Aca lagi baik, baik sekali. Tapi kalau lagi nyebelin, sudah deh, nggak sanggup. Tapi Aca itu kocak dan menyenangkan. Sekarang dia jadi TPDS, wow!" komentar Halimah.
"Aca baik, cantik, kocak, lucu, imut, indah, berwarna, dan wajahmu mengalihkan duniaku," komentar Hanifah.

Back to Diary 6C today!

Pagi-pagi, ketika matahari baru saja mulai meninggi, 6C sedang berbaris. Barisan yang ceria itu dipimpin oleh Tatid dan Rahma. Usai berbaris, 6C berdoa dengan tertib. Setelah itu, kelas kembali ribut.
"Ibu, pindah tempat duduk!" teriak Salsa.
"Bu, duduknya pindah, ya?" lanjut Ghina.
"Iya, iya! Ayo, formasinya seperti ini, ya? Akhwat, ikhwan, akhwat, ikhwan, akhwat, ikhwan, dan seterusnya," Bu Anis mulai mengatur formasi baru.
Setelah itu, keadaan kelas 6C ramai. Suara kursi dan meja yang dipindahkan itu membuat suara Bu Anis tidak terdengar lagi. Belum sampai disitu, 6C tambah ramai lagi ketika mereka memperebutkan tempat duduk yang diinginkan oleh mereka. Tapi Bu Anis segera menenangkan keributan tersebut dan mengatur semuanya. Dan berakhirlah MM pada hari Rabu itu.

Usai T2Q, Bimbel Bahasa Indonesia (reguler). Bu Anis menugaskan kepada seluruh murid 6C untuk mengerjakan soal UASBN di buku Sukses UASBN 2011 modul 1.
"Bu, boleh kerjasama, nggak?"
"Terus ngerjainnya disitu? Atau di buku tulis?"
Bu Anis dengan sabarnya menjawab semua pertanyaan murid-muridnya.

Selang beberapa menit kemudian.
"Bu, nomor 20 kok nggak ada jawabannya?"
"Nomor 50 juga!"
"Sudah, anulir saja," kata Bu Anis.
6C pun melingkari nomor 20 dan 50.

Setelah Bimbel, istirahat. Seperti biasa, ikhwan bermain di luar (sudah menjadi kebiasaan sejak kelas 5). Setelah bel berbunyi, 6C kembali masuk ke kelas. Dan pelajaran Bahasa Inggris pun dimulai.
"Ayo, yang Bu Sari panggil, tes dialog, ya! Yang belum dipanggil kerjakan halaman 58 sampai halaman 61," kata Bu Sari.
"Bu, yang halaman 58 diapain?" tanya seseorang.
"Dibaca saja," jawab Bu Sari.
"Diapain, Bu?" tanya Ghina.
"Argh, tanya temannya yang sudah tahu," kata Bu Sari.
"Diapain, Na?" tanya Ghina kepada Husna.
"Dipelajari, diamati, difahami, dan dicermati," jawab Husna.
"Hahaha."

"Bu, nomor 1 yang halaman 59 kok nggak ada mallnya?" tanya 6C heran.
"Anulir, deh!" kata Bu Sari.
"Horee, anulir lagi!"

Setelah Bahasa Inggris, istirahat. Kemudian dilanjutkan dengan Bahasa Indonesia. Kemudian Matematika.
"Bu Nia akan memberi kalian 5 soal. Kalau jawaban kalian benar semua, kalian berhak ke masjid," kata Bu Nia.
"Hah? Beneran, Bu?" 6C seolah tak percaya.
"Iya," jawab Bu Nia yakin.
"Horee," 6C bersorak.
"Tapi kalau benar semua, ya. Kalau ada yang salah, Bu Nia beri tugas tambahan," Bu Nia memberi syarat.
Semua anak yang ceria itu mengangguk.

Ternyata, hampir semua lolos tantangan dari Bu Nia itu dan berhak ke masjid. Padahal waktu masih sisa sekitar 15 menit lagi.
"Horee, dapat saf kesayangan 6C!" sorak akhwat 6C. Saf kesayangan 6C ialah saf 4. 6C memang sudah lama tidak sholat di saf itu. Alasannya adalah karena jam pelajaran terakhir kalau keluar suka lama.
Hari itu memang hari keberuntungan bagi 6C. Karena mereka shalat di saf kesayangan mereka dan petugas sholatnya juga kelas mereka. Yaitu sang muadzin sekaligus sang TPDS, Aris. Dan yang dzikir dan doa adalah Kiki dan Zulkifli.

1 komentar:

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.