Selasa, 25 Januari 2011

Balqis Fauzira Adawinsa Putri

Balqis Fauzira Adawinsa Putri yang memiliki nama pendek Zira ini lahir di Bogor pada tanggal 7 Juni 1999. Hobi Zira adalah berenang, online, makan, menonton televisi, dan bernyanyi. Zira yang kocak dan jago melawak ini punya cita-cita yang sangat mulia, loh. Yaitu menjadi dokter dan ustadzah. Katanya, dengan Zira menjadi dokter, Zira ingin membantu orang-orang yang sakit, dengan Zira menjadi ustadzah, Zira ingin mengajarkan agama Islam ke orang-orang yang belum terlalu kenal dengan agama Islam. Hebat, ya?

"6C itu ceria, asyik, kocak, keren, imut, ramai, dan asyik," komentar Zira tentang 6C. Hehehe, kok asyiknya dua kali, ya?

Zira si penyuka warna biru, kuning, hijau, hitam, dan putih ini kelak ingin bersekolah di SMPN 1 Bogor, atau SMPN 4 Bogor. Kalau tidak diterima, Zira ingin bersekolah di SMPIT Ummul Quro Bogor. Soalnya menurut Zira, ketiga SMP tersebut berkualitas bagus.

Zira pernah meraih juara 1 dalam lomba fashion show saat TK! Keren, kan? Eit, tunggu dulu. Maksudnya disini adalah fashion show busana muslim. Hehehe. Mungkin Zira berbakat dalam bergaya, ya?

"Zira itu orangnya enak buat diajak bercanda. Tapi waktu tari saman, Zira suka keras kepala," komentar Rahma.
"Zira itu ramah dan murah senyum. Senyumnya dapat mengobati hati yang sedang sedih menjadi ceria kembali. Percaya, deh!" komentar Husna.
"Zira itu kadang-kadang L-B-Y. Tapi kalau lagi baik ya, baik. Terus dia kocak," komentar Halimah.
"Zira itu baik, kocak, pintar, cantik, dll. Zira punya semangat yang besar, loh!" komentar Syamila.

Back to Diary 6C!

Oh iya, sebelum ke Diary 6C, kalian masih ingat Nevan? Dia absen selama lebih dari 1 pekan. Rasanya Diary 6C sepi, ya, tanpa kehadirannya? Nevan sekarang sedang di rawat di sebuah rumah sakit. Padahal kemarin, Nevan hadir untuk mengisi waktunya bersama 6C. Dia sempat bermain bola. Yah, mungkin karena itu, dia jadi sakit lagi. Kita berdoa saja untuk Nevan.

Kembali ke 6Ceria!

"Bapak akan mengajak kalian pergi ke masa depan," ujar Pak Yuhdi pada Selasa pagi.
6C kira, Pak Yuhdi hanya bercanda. Tetapi ketika 6C melihat sendiri raut muka Pak Yuhdi yang begitu serius, 6C langsung percaya.
"Pejamkan mata kalian kuat-kuat. Nyalakanlah imajinasi kalian," lanjut Pak Yuhdi.
Anak-anak yang ceria itu menurut.
"Sekarang, bayangkan kalian berada di bulan Mei. Kalian sudah selesai UASBN. Hanya tinggal menunggu hasil," Pak Yuhdi mulai berargumen.
Semua anak 6C sibuk dengan imajinasinya masing-masing.
"Ketika hasil UASBN keluar. Kalian melihat hasil kerja keras kalian. Ternyata, NEM kalian...," omongan Pak Yuhdi terputus.
Anak-anak 6C menahan napas.
"ALHAMDULILLAH, TERNYATA NEM KALIAN BAGUS!" teriak Pak Yuhdi.
6C menghela napas lega yang dari tadi tertahan.
"Tapi ternyata, ada satu dari kalian yang NEMnya dibawah 15!" lanjut Pak Yuhdi.
Jantung anak-anak 6C berdebar-debar.
Pak Yuhdi terus melanjutkan sugestinya. Hehehe. Sampai 10 menit kemudian, 6C disuruh membuka mata mereka masing-masing.
"Dan sekarang, bukalah mata kalian. Kalian masih berada di bulan Januari. Masih ada Februari, Maret, dan April. Belajarlah yang rajin sebelum penyesalan itu ada!" nasihat Pak Yuhdi.
6C mengangguk tanda paham.

Setelah MM yang menegangkan itu, T2Q, kemudian Bahasa Indonesia.
"Bu, aku belum buat pidato," keluh seseorang.
"Aku juga belum," tambah yang lain.
"Iya, kalian buat saja sekarang," kata Bu Anis.

Istirahat, Matematika.
"Nomor 5 kok nggak ada tingginya, Bu?" tanya Aris.
"Ada, coba lebih diteliti," pinta Bu Nia.
"Oh iya, ya. Hehehe," jawab Aris.
2 menit kemudian.
"Selesaaai!" sahut beberapa anak 6C sambil mengangkat hasil pekerjaannya yang sudah selesai.

Istirahat, mentoring.
Level 6 dikumpulkan di aula SMPIT Ummul Quro Bogor. Untuk apa? Kata Zira sih, untuk promosi.
"Yah, habisnya kita di suruh kumpul hanya untuk mendengarkan iklan SMPIT Ummul Quro Bogor," katanya.
"Hahaha."
Disana, level 6 mendapat bimbingan. Bagi mereka-mereka yang bingung akan SMP dimana, mungkin SMPIT Ummul Quro Bogor adalah pilihan yang tepat untuk mereka. Setelah itu, level 6 juga diceritakan bagaimana SMPIT Ummul Quro Bogor yang sebenarnya itu. Selain dapat bimbingan, level 6 juga dapat menonton konser gratisan dari Nada UQ. Lumayan, lah.
"Kalau personil Nada UQ sudah lulus. Diganti Blue Band kali, ya?" tanya Husna.
"Pasti," kata Zira dan Hanifah.

Sebagai penutup hari yang ceria ini, 6C mendapat pelajaran PAI dari Pak Muslim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.