Rabu, 02 Maret 2011

Selangkah Menuju TO

Bu Anis dan Pak Yuhdi yakin, 6C pasti bisa untuk menghadapi TO besok. 6C pasti bisa mengobarkan api semangat mereka. Dengan sepenuh jiwa dan raga, Bu Anis dan Pak Yuhdi siap untuk mengiringi  6C dengan doa.

"Ya Allah, ridhoilah ikhtiar 6C ini. Ikhtiar untuk menghadapi TO esok. 6C sudah bertekad, tuk jalani TO sebaik mungkin. Untuk medapatkan nilai yang dapat membanggakan Bu Anis, Pak Yuhdi, orangtua, bahkan diri 6C sendiri.

SUCCES or FAILURE? SUKSES atau GAGAL? PASTI SUKSES!

Besok ada TO dari SDIT. Tepatnya TO ke2. Alhasil, level 6 pun pulang pukul 2 siang.

Bel belum berbunyi, tetapi Ikhwan sudah berbaris.
"Siap, gerak!" terdengar teriakan Tatid dari luar kelas.
"Ihh, ikhwan kok barisnya cepat banget, sih? Belum juga bel," gerutu Ghina sembari tergopoh-gopoh berjalan ke luar kelas.

Ikhwan sudah selesai berbaris ketika akhwat baru saja merapikan barisannya.
"Ini kok barisannya akhwat semua?" protes Bu Ani yang kebetulan lewat.
"Iya, Bu, ikhwannya sudah duluan," jawab Afi dengan tampang memelas.
"Nyebelin, Bu," Halimah mengadu.

Usai berbaris, Bu Anis datang. Disusul dengan Hanifah dan Nindi.
"Nipah sama Nindi telaaat!" sorak 6C rusuh.
Hanifah dan Nindi hanya tersenyum sekilas tak peduli.
"Hahaha."

Berdoa bersama Bu Anis. Kemudian Nisa datang.
"Bu, aku telat. Tadi tetangga aku meninggal," kata Nisa ketika ditanya.
"Innalillahi," ucap Bu Anis.
"Perasaan Nisa tetangganya meninggal melulu," ujar Nindi heran. Nisa memang sering terlambat karena hal tersebut.
"Hahaha."

"Bu, pindah tempat duduk, dong!" pinta Zira.
"Nggak, ah. Besok mejanya pasti di acak-acak lagi. Kan mau TO," Bu Anis menolak.
"Ahh," Zira kecewa. Disusul dengan desahan kecewa dari yang lainnya.
"Hari ini ada ulangan IPS, Bu. MMnya belajar IPS aja, ya?" tawar Salsa.
Bu Anis pun mengangguk setuju setelah menimbang-nimbang terlebih dahulu.

Usai tilawah, 6C pun belajar IPS sendiri-sendiri. Hingga bel berbunyi.
"T2Q!" teriak 6C.
"Males," desah Sasa.
"Sama," dukung Rahma.

Setelah T2Q, IPS. Seharusnya PKn, tapi Pak Eman tidak ada. Jadi IPS dulu, deh.
"Review!" pinta 6C.
Bu Anis pun setuju, "dengan syarat semuanya mendengarkan, ya?"
"Iya," jawab 6C.

"Apa bukti adanya globalisasi?" tanya beliau, mengetes seberapa jauh wawasan 6C.
"Migrasi!" teriak Salsa.
"Apa? Mie goreng?" tanya Kiki.
"Jauuuh!" sorak 6C.
"Hahaha."

"Yang kerjasama nggak usah, ya? Nggak ada di ulangan. Itu kapan-kapan saja," berita Bu Anis.
"Maksudnya nggak boleh kerjasama? Kerjasamanya kapan-kapan?" tanya Kiki dengan tampang lugu.
"Ihh," Bu Anis sebal dibuatnya.
"Hahaha."

Ulangan telah dibagikan. 6C berusaha fokus.
"Bu, yang nomor 4 bagian A itu apa maksudnya? Tantangan? Tantangan apaan?" tanya Salsa.
"Hah? Gelandangan?" tanya Bu Anis.
"Hahaha."
"Bukan, Bu, T-A-N-T-A-N-G-A-N," Salsa mengeja.
"Ohh, tantangan," kata Bu Anis mengerti, kemudian menjelaskan semuanya dengan sabar.

Setelah pertanyaan Salsa terjawab, datang lagi pertanyaan baru.
"Nomor 7 bagian B maksudnya apa, Bu? Tradisional?" tanya Aris.
"Iya, dari tradisional jadi apa, karena adanya globalisasi?" tanya Bu Anis.
"Jadi gaul," jawab Aris asal.
"Hahaha."
"Begini, loh!" Bu Anis menjelaskan di papan tulis (tujuannya supaya para pembaca yang belum ulangan tidak dapat bocoran, hehe).
"Ahh, nggak ngerti. Anulir, Bu!" teriak Zira menyerah.
"Enak saja," jawab Bu Anis. Matanya bersinar jenaka.
"Hahaha."

"Nyebelin, ihh. Kok kolom buat jawabnya kecil banget?" desah Salsa.
"Kolomnya dekil?" tanya Bu Anis.
"Yahh. K-E-C-I-L, Bu," kata Salsa kembali mengeja.
"Ohh, hahaha," kata Bu Anis menertawakan diri sendiri.
"Hahaha."

Istirahat, Bahasa Inggris.
"Bikin 2 kalimat, ya. Kalimat apaaa sajaaa!" kata Bu Sari sembari memberikan spidol ke Salsa.
Salsa pun menulis... I have a comic. That is so funny.
"Siapa lagi yang mau?" tanya Bu Sari.
Zira mengangkat tangan, kemudian menerima spidol dari Bu Sari. I go to the zoo. I see animals.
Sekarang Husna. I love 6C. The cheerful class in the world.
Lalu Aris. I like sleeping. Because, it's my hobby.
Setelah itu Kiki. I like 6C. And I love reptile.
Terakhir, Nindi. I have a cat. The cat is luck to be living in peacetime.


"Nah, nggak ada yang mau lagi, nih?" tanya Bu Sari.
6C menggeleng pasti.
"Kalau begitu, kita baca bersama-sama, ya?" ajak Bu Sari.
6C mengangguk pasti. Hehehe.
"I have a...," seterusnya hingga... "I love reptile."
"Horee," tiba-tiba Kiki bersorak girang.
"Kenapa, Ki?" tanya Bu Sari.
"Aku senang, Bu. Karena seluruh 6C juga suka reptil seperti aku," jawab Kiki.
"Hahaha."

Pelajaran terus berjalan hingga usai. Istirahat, PKn. Tapi Pak Eman belum datang juga. Pak Eman hanya mempercayakan Pak Rizal sebagai penggantinya.
"Belajarnya kurang seru, ihh. Tapi mau gimana lagi, gurunya nggak ada. Tapi seru, waktu Pak Rizal ngajak main tebak makanan kesukaan sama tebak tanggal lahir pakai kartu-kartu itu," komentar Salsa tentang PKn hari ini.

"Pak, sudah jam 2!" teriak Nevan heboh.
"Jangan dulu, ihh. Main dulu, seru, nihh," seloroh yang lain.
"Ishh!" Nevan tampak sebal. Menyadari hal itu, Pak Rizal segera menyudahi permainan.
"Yahh," 6C mengeluh.

"Biar terkesan hormat, Bapak pilih satu ikhwan satu akhwat, nanti yang Bapak pilih sebutkan nama temannya yang duduknya rapi, begitu seterusnya hingga selesai, mengerti?" tanya Pak Rizal.
"Mengerti, Pak," jawab 6C kompak.
"Ya, silakan Faishal dan Zira."
Faishal dan Zira pun mengangkat bangku.
"Nggak boleh birisik ngangkat bangkunya. Kalau terdengar suara sekecil apa pun, ulangi," kata Pak Rizal.
Setelah mengangguk, Faishal dan Zira menunjuk salah satu teman yang duduknya paling rapi. Begitu seterusnya hingga kelas kosong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.