Isak tangis menghiasi suasana. Perpisahan yang teramat sangat pahit harus mereka rasakan. Berpelukan, menangis, dan meminta maaf adalah suasana terakhir mereka untuk bersama.
Diary 6C
Persahabatan bukanlah hal yang besar, ia adalah kumpulan jutaan hal-hal kecil.
Sabtu, 25 Juni 2011
Perpisahan Bukanlah Akhir dari Segalanya
Jumat, 17 Juni 2011
Keajaiban Untuk 6C
Pagi itu, siswa-siswi level 6 datang ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Sepertinya, mereka terpengaruh dengan ancaman Bu Ika kemarin. Terlihat kesungguhan dari wajah-wajah mereka. Entah apa yang mereka pikirkan. Tapi yang jelas, pada hari itu mereka tak ingin melakukan kesalahan sedikit pun. Karena kata Bu Ika, jika satu orang melakukan kesalahan, otomatis semuanya juga akan dinyatakan bersalah. Dan acara penampilan level 6 pada pelepasan nanti bisa dibatalkan. Wah, tentu saja level 6 tak ingin hal itu sampai terjadi.
Selasa, 07 Juni 2011
Gagal Audisi
"Ini, aku sudah buat scriptnya," kata Salsa seraya menyodorkan beberapa lembar kertas.
Akhwat 6C pun menyambut kertas tersebut, kemudian mereka berebutan membacanya.
"Panjang banget, Sal," komentar Rahma.
"Iya, nanti bisa dipendekin," kata Salsa.
Script tersebut adalah script untuk penampilan perkelas 6C. Rencananya, 6C akan tampil dengan konsep yang mirip sekali seperti tayangan Islam Itu Indah di Trans TV. Bukannya menyontek, tapi 6C memang suka sekali dengan gaya Ustadz Muhammad Nur Maulana di acara tersebut. Jadi mereka sepakat akan menampilkan itu.
Senin, 06 Juni 2011
Menyeragamkan Suara
Rupanya, perjuangan level 6 belum selesai sampai disini. Karena setelah Khotmul Quran berlangsung, level 6 akan dihadapan oleh sesuatu yang sangat berat, bahkan lebih berat daripada UN. Yaitu... Pelepasan.
Pelepasan tersebut rencananya akan dilangsungkan di Gedung Surya Kencana Bogor pada tanggal 25 Juni 2011. Dan supaya acara tersebut berjalan dengan sukses, guru-guru level 6 sepakat untuk mengadakan latihan Pelepasan yang akan diadakan pada tanggal 6, 7, 16, 17, dan 20.
Jumat, 03 Juni 2011
Gladiresik Khotmul Quran
Menyadari esok hari segera menjelang, Bu Eti, Bu Robiah, Pak Asep, dan beberapa guru T2Q lainnya sibuk sekali mempersiapkan segala sesuatunya. Murid-murid level 6 bolak-balik di nasihati oleh guru-guru T2Q tersebut.
"Besok bacanya jangan cepat-cepat, ya!"
Rabu, 01 Juni 2011
Rabu Penuh Gaya
"Bu, aku sama Nio nggak pakai baju bebas," lapor Kiki kepada Bu Anis yang sedang mengobrol dengan Bu Nia.
Selasa, 31 Mei 2011
Go International!
Tiba-tiba, seorang guru datang. Bukan, bukan guru T2Q, melainkan guru Matematika 6C. Beliau menghampiri akhwat 6C yang sedang asyik mengobrol di luar kelas.
"Teman-teman, ada yang ingin Ibu sampaikan kepada kalian," kata Bu Nia seraya duduk di antara kerumunan akhwat 6C yang sedang mengobrol. Dan obrolan itu pun segera terhenti.
Senin, 30 Mei 2011
Upacara Terakhir Di Sekolah Dasar
Demi suksesnya acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 4 Juni tersebut, beberapa guru T2Q level 6 mengadakan latihan Khotmul Quran yang akan berlangsung selama 4 hari. Yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat. Hari Kamis tidak ada, karena hari Kamis merupakan tanggal merah.
Jumat, 27 Mei 2011
3 Ujian Sekaligus
Nah, bagaimana dengan hari Jumat ini? Pada hari Jumat yang indah ini, 6C akan berhadapan dengan 3 Ujian Praktek sekaligus! Apakah susah? Tidak. Justru sebaliknya.
Kamis, 26 Mei 2011
Mencangkok VS Merangkai Listrik
Kamis yang cerah ini dimulai dengan hal-hal yang biasa. Yaitu berbaris dan berdoa.
"Buka Al-Qurannya, tilawah sendiri-sendiri, ya. Boleh 1 halaman atau 2 halaman. Boleh 1 surat atau 2 surat. Boleh 1 lembar atau 2 lembar," cerocos Pak Yuhdi ketika berdoa baru saja usai.
"Iya, Pak," jawab 6C patuh. Kemudian membuka Al-Qurannya masing-masing.
Belum saja 6C selesai tilawah, tiba-tiba terdengar derap langkah dari kejauhan. Semakin lama, suara langkah kaki itu terdengar semakin jelas. Dan, pintu 6C pun terbuka.
"Buka Al-Qurannya, tilawah sendiri-sendiri, ya. Boleh 1 halaman atau 2 halaman. Boleh 1 surat atau 2 surat. Boleh 1 lembar atau 2 lembar," cerocos Pak Yuhdi ketika berdoa baru saja usai.
"Iya, Pak," jawab 6C patuh. Kemudian membuka Al-Qurannya masing-masing.
Belum saja 6C selesai tilawah, tiba-tiba terdengar derap langkah dari kejauhan. Semakin lama, suara langkah kaki itu terdengar semakin jelas. Dan, pintu 6C pun terbuka.
Langganan:
Postingan (Atom)