Jumat, 27 Mei 2011

3 Ujian Sekaligus

Hari Senin, Ujian Prakteknya hanya 1, yaitu Bahasa Indonesia, berpidato (baca: Pidato Ceria). Hari Selasa juga, Ujian Prakteknya hanya 1, yaitu PJK (baca: Mission Completed!). Hari Rabu pun begitu juga, Ujian Praktenya hanya 1, yaitu PAI (baca: Kedatangan Seekor Tamu). Dan yang terakhir, yaitu kemarin, Ujian Prakteknya juga hanya 1, yaitu IPA (baca: Mencangkok VS Merangkai Listrik).

Nah, bagaimana dengan hari Jumat ini? Pada hari Jumat yang indah ini, 6C akan berhadapan dengan 3 Ujian Praktek sekaligus! Apakah susah? Tidak. Justru sebaliknya.

Usai persiapan segala macam, Bu Ila masuk ke dalam kelas. Dan Ujian Praktek Bahasa Inggris pun dimulai.
"Excuse me, Sir. May I come in?"
"Oh, that's you! Please come in!"
"I'm sorry Sir, I come late."
"Why do you come late? It's seven forty-five. What happened with you?"
"Last night, I watched football world cup, Sir. So, I got up late this morning."
"Well, now you know the disadvantage of staying up late, don't you?"
"Yes, Sir. I'm sorry. I promise. I wan't do it anymore."
"All right then. Please sit down!"
"Thank you, Sir!"
"You are welcome. OK students, let's continue our lesson! Hmm... Before that, would you turn on the light? It's dark here. And could you clean up the blackboard?"
"Sure Mr. I'll do it."
"Thank you."
"You are welcome."

"OK, time is up! That's all for today. Good bye children!"
"Good bye, Sir!"
"See you tomorrow!"
"See you!"

2 perintah dari sang teacher adalah menyalakan lampu dan membersihkan papan tulis hitam. Tapi masalahnya, murid 6C malah menyalakan lampu, kemudian mematikannya lagi. Dan bukannya membersihkan papan tulis kapur, malah membersihkan papan tulis spidol. Hahaha.

Usai Ujian Praktek Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam itu, istirahat dimulai. Kemudian dilanjutkan dengan Ujian Praktek Basa Sunda dan SBK.

Dalam Ujian Praktek Basa Sunda dan SBK ini, satu kelompok yang rata-rata terdiri dari 5 orang harus menyanyikan kawih Manuk Dadali. Masing-masing kelompok harus membawa suatu alat musik untuk menambah keindahan dari lagu mereka. Selain itu, kostum yang mereka pakai juga tidak boleh kostum sembarangan. Kostum untuk ikhwan adalah kostum ala kabayan. Yaitu celana panjang, kaus, sarung, serta peci. Kalau untuk akhwat, kostumnya seperti kostum saat berpidato, nuansa batik.

Ujian Praktek dengan pengetesnya Bu Eha dan Pak Yuhdi ini dimulai. Tapi sebelumnya, 6C mengundi dulu. Siapa yang akan tampil pertama, kedua, ketiga, keempat, dan selanjutnya.

Setelah pengundian, penampilan pun dimulai. Ikhwan tampil dengan kacau. Kostum mereka tidak ada yang benar. Hanya segelintir siswa yang mengenakan kostum ala kabayan. Sisanya tidak. Alat musiknya juga hanya alat musik seadanya. Yaitu papan catur yang diketuk-ketuk. Papan catur tersebut adalah warisan peninggalan dari kakak kelas. Dan dengan modal seadanya tersebut, mereka hanya bisa memasrahkan nilai mereka kepada Yang Kuasa.

Ketika seluruh kelompok sudah mendapatkan gilirannya untuk tampil, istirahat kedua dimulai.
"Bu, aku lupa bawa mukena," aku Dinda.
"Pikun," sahut Bu Anis.
"Hahaha."

Usai istirahat, 6C bebas, karena semua Ujian Praktek sudah dilaksanakan.
"Eh, itu abang-abang foto yang foto kita kemarin!" teriak Husna sambil menunjuk seorang fotografer (baca: Mencangkok VS Merangkai Listrik).
"Eh, iya. Ngapain ke sini lagi, Bang?" tanya Sasa.
"Mau foto kalian," jawabnya.
"Kan kemarin sudah," timpal Nisa.
"Yang kemarin itu foto sendiri-sendiri, kan? Nah, sekarang foto bareng-bareng," jawabnya lagi.
"Ohh."

Setelah berfoto ikhwan bersama ikhwan dan akhwat bersama akhwat, 6C bermain dulu sejenak sebelum akhirnya pulang.

1 komentar:

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.