Sabtu, 25 Juni 2011

Perpisahan Bukanlah Akhir dari Segalanya

25 Juni 2011 kemarin, adalah hari di mana 6C dan siswa-siswi yang lain harus lepas tangan. Akhir cerita dari semua yang telah mereka lalui selama 6 tahun terakhir ini. Acara yang berdurasi 6 jam ini benar-benar menjadi akhir dari masa-masa seragam putih merah mereka.

Isak tangis menghiasi suasana. Perpisahan yang teramat sangat pahit harus mereka rasakan. Berpelukan, menangis, dan meminta maaf adalah suasana terakhir mereka untuk bersama.

Sudah separuh usia mereka, mereka habiskan untuk mengabdi di sekolah itu. Dan pada akhirnya, mereka dengan berat  hati harus meninggalkan sekolah yang menjadi saksi pertumbuhan mereka. Dari saat mereka masih belum mengerti apa-apa, sampai sekarang sudah menghasilkan banyak karya-karya yang cemerlang.

Dan satu hal yang akan sangat mereka rindukan, yaitu... 6C.

Tak akan pernah ada lagi kipas angin yang lemot dan mati. Tak akan pernah ada lagi boneka-boneka kardus yang ditempel di jendela, yang terkadang suka jatuh tertiup angin. Tak akan pernah ada lagi ikan yang berenang di matahari yang tidak pernah gosong. Tak akan pernah ada lagi papan tulis yang belakangnya penuh dengan coretan usil 6C. Tak akan pernah ada lagi spidol yang selalu habis akibat kenakalan 6C. Tak akan pernah ada lagi boneka kok hasil karya akhwat 6C yang menghiasi jendela. Tak akan pernah ada lagi ikhwan yang berlari-lari main petak umpet. Tak akan pernah ada lagi Bu Alap yang selalu menyampaikan salam cintanya kepada 6C. Tak akan pernah ada lagi Ghina yang histeris ketika serangga datang. Tak akan pernah ada lagi Kiki yang sering berbagi bom. Tak akan pernah ada lagi teriakan Zulkifli yang cempreng. Tak akan pernah ada lagi kebohongan Nevan. Tak akan pernah ada lagi ocehan Halimah. Dan yang paling penting dari semua itu... Tak akan pernah ada lagi kata-kata yang berbaris rapi di Diary ini, menceritakan kisah-kisah ceria mereka.

Ingatkah kamu, saat mereka membuat kejutan ulang tahun Bu Anis dan Pak Yuhdi, sampai membuat guru mereka itu menangis terharu?
Ingatkah kamu, saat ada bangkai tikus yang membuat kelas 6C menjadi sangat bau?
Ingatkah kamu, saat akhwat 6C rusuh bermain ular naga di tangga, pada saat waktu pulang?
Ingatkah kamu, saat Pak Muslim marah-marah terhadap 6C?
Ingatkah kamu, saat 6C bernyanyi-nyanyi riang sampai 6B dan 6D protes karena merasa terganggu?
Ingatkah kamu, semua saat-saat indah itu?

Dengan mengerahkan seluruh tenaga mereka, 6C membuat perpisahan ini seakan-akan milik 6C sendiri. Dimulai dari pidato yang diwakili oleh 6C, tari saman yang dijalani oleh 6C, nyanyian Semua Tentang Kita yang dipandu oleh 6C, dan pembagian kartu untuk guru-guru yang diselenggarakan oleh 6C. Kau tahu? Wali kelas mereka, Bu Anis sampai menitikkan air mata demi melihat itu semua.

Di akhir acara perpisahan itu, 6C berpelukan bersama, kemudian mereka mengucapkan sebuah janji, yang akan selalu terukir rapi di dalam hati meraka masing-masing, "janji, ya, jangan lupakan satu sama lain, dan jangan lupakan kenangan indah yang pernah kita alami bersama."

Setelah itu, mereka pun melepaskan pelukan mereka secara perlahan, kemudian mereka melambai kepada satu sama lain, "dadah, sampai ketemu di surga, ya?" Amin, Ya Rabb.

4 komentar:

  1. kunjungan balik...
    jadi ingat waktu kecil nih...
    perpisahan bukan akhir dari segalanya.. bahkan setelah tamat kuliah itu pun juga belum berakhir..
    hidup memang penuh rintangan...
    yang penting harus selalu bahagiakan orang tua kita...

    BalasHapus
  2. kunjungan gan .,.
    bagi" motivasi .,.
    sikap yang positif tidak akan berguna tanpa di sertai dengan tindakan yang positif.,.
    di tunggu kunjungan balik.na gan.,.

    BalasHapus

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.