"Bu, aku sama Nio nggak pakai baju bebas," lapor Kiki kepada Bu Anis yang sedang mengobrol dengan Bu Nia.
"Kenapa?" tanya Bu Anis.
"Tapi aku sama Nio bawa baju bebas, kok," kata Kiki tanpa menjawab pertanyaan dari Bu Anis.
"Kalau begitu ganti baju saja," kata Bu Anis.
Kiki dan Nio pun akhirnya mengangguk sebelum mereka bergandengan tangan menuju kamar mandi, berganti baju.
Usai Kiki dan Nio berganti baju, acara pemotretan dimulai. Diawali dari 6A, kemudian 6B, lalu 6C.
"6C siap-siap, ya!" seru Pak Fauzi ketika murid absen terakhir dari 6B sedang difoto.
6C pun langsung bersiap. Dan ketika 6B sudah selesai dengan gilirannya, 6C pun maju satu-persatu.
Dari absen 1 sampai 30, dari Afi sampai Zavien, semuanya sudah mendapat giliran untuk bergaya di depan kamera. Kini saatnya untuk foto bersama sekelas sebelum mereka melaksanakan latihan Khotmul Quran seperti biasa, di aula SDIT.
"Akhwatnya duduk, ikhwannya berdiri dibelakang, ya," pinta sang fotografer.
6C pun segera menempati posisinya masing-masing.
"Sudah siap?"
"Siap!"
"Bergayaaa!"
"Ceriaaa!"
Tombol kamera pun dipencet beberapa kali.
"Nah, selesai!" kata fotografer itu puas.
6C pun bergegas berkumpul di aula SDIT.
Setelah agenda di hari Rabu yang cerah ini usai, dan bel tanda waktu pulang telah dibunyikan, seluruh murid level 6 pulang untuk menyambut hari libur esok. Namun, tidak untuk akhwat 6C. Kenapa? Karena mereka harus latihan tari saman guna menyambut 10 tamu dari Singapura yang spanduknya sudah terpampang besar-besar di depan Kampus Ummul Quro Bogor. Akhwat latihan sampai jam 2, membahas semua untuk besok, dibimbing oleh manager mereka, Bu Ani dan Bu Riska. Kemudian mereka pulang untuk beristirahat. Karena besok Kamis di tanggal merah, mereka harus datang ke sekolah dan sudah harus ada di posisi masing-masing tepat pada pukul 6 lewat 30 menit atau 7 kurang 30 menit.
assalamu'alaikum....
BalasHapuswaahhh hebat, awalnya aku nggak nyangka lho kalo kmu masih kelas 6 SD.
Tulisan km bagus... pertahankan ya..
oya.. salam kenal
pendek
BalasHapus