Senin, 04 Oktober 2010

Peeww

Senin ini, lima orang absen. Yaitu Nevan, Ridwan, Fikri, Aris, dan Hanifah.

Upacara, lalu IPA.
"Aduh, Pak, jangan maksa gitu, dong nulisnya. Nggak kelihatan, Pak. Kalau spidolnya habis, diisi," keluh Ghina.
"Tolong dong, ambilkan," kata Pak Muslim.

Lalu Bahasa Indonesia, membahas tentang cara mengisi slip transfer, slip setoran, slip penarikan, dan lainnya.

Matematika (setelah istirahat).
"Tugas dari Bu Nia, kerjakan halaman 44," kata Bu Anis menyampaikan pesan dari Bu Nia. Bu Nia sedang ada sedikit urusan, jadi diwakilkan dulu sementara.
"Sudah pernah, Bu. Tapi beberapa nomor saja."
"Kalau begitu, kerjakan nomor yang belum-belum saja," jawab Bu Anis.

Soal Matematika di halaman 44 (nomor 5) susah sekali. Jadi, murid 6C ribut sekali mengeluh.
"Peeww," kata Kiki.
"Peeww," lanjut Zulkifli.
"Ihh, berisik banget sih, ikhwan," keluh Dinda.
"Peeww... Peeww...," balas akhwat.
"Hahaha."

Tiba-tiba, Bu Nia datang.
"Bu, nomor lima bagaimana?" murid 6C mengadu.
"Oh, itu. Itu disimpan untuk hari Jumat saja, ya. Soalnya belum diajarkan," kata Bu Nia.
"Yaaahh, pantesan kita nggak ngerti-ngerti."

Saat Sholat Dzuhur.
"Sudah jam dua belas lewat dua puluh menit, nih. Kita sholat berdelapan saja, yuk. Yang lainnya tinggalin saja," kata Safira.
"Ayo."

Imamnya Dinda.
"Allahu, eh. Samiallahu, eh. Assalamualaikum warrahmatullah...," Dinda menyudahi Sholat Dzuhur dengan sebuah kesalahan.
"Hahaha," semua tertawa.

"Makan siangnya yang cepat, ya. Nanti kita saman dance lagi," kata Sasa.
Akhwat pun menjalankan latihan saman dance lagi (tanpa Hanifah).
"Pas ombak, yang Hanifah dikosongin aja, ya," kata Sasa lagi.
"Tumben bilangnya Hanifah, bukan Nipah," bisik Husna kepada Ghina.
"Iya, haha."

Sebelum T2Q.
"Hahaha, akhwatnya tadi tari semen, ya?" tanya Kiki.
"Hah, tari semen? Enak saja," jawab Nisa pelan.

"Anak-anak, pekan depan, kalian akan ulangan bab dua," kata Bu Anis saat pelajaran IPS.
"Yaaahh."
"Kalau gitu ulangannya besok saja, deh," lanjut Bu Anis.
"Yaaaaahhhh."
"Makanya, jangan mengeluh. Ayo sekarang kita latihan ulangan dua puluh nomor. Soal didikte, dengarkan baik-baik. Nomor satu..."
"Peeww."
"Hhh, ikhwan," lagi-lagi, akhwat mengeluh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.