Rabu, 13 Oktober 2010

Praktek IPA

"Bu, kisi-kisi Bahasa Inggrisnya belum," kata Kiki saat MM.
"Sudah," kata Dinda.
"Belum," balas Kiki.
"Sudah, itu yang di papan tulis, apa?" tantang Hanifah.
"Iya. Maksudku, aku belum nulis dibuku, bukan nggak ada kisi-kisinya," jawab Kiki.
"Alasan."
"Hahaha."

"Ibu, kok jadwal UTS belum dibagiin, sih?" tanya Zira.
"Jadwal UTS belum dibagiin?" Bu Anis balik bertanya.
Semua mengangguk.
"Kasihan, deh," kata Bu Anis.
6C cemberut.
"Kan, memang belum keluar suratnya dari kepala sekolah," kata Bu Anis.
"Yahh, hahaha," kata Aris.

"Anak-anak, kita jadi ke DPR tanggal 28. Jam 6 sudah harus pada ngumpul, ya. Soalnya jam 9, kita sudah harus disana. Kurang lebih perjalanan ke sana itu selama 2 jam," kata Bu Anis.
"Haahh," semua mata disitu terbelalak dengan pernyataan Bu Anis. Berangkat sekitar jam 5? Itu bukan kebiasaan 6C.
"Yah, harus berangkat jam setengah 5, dong," keluh Ghina.

T2Q, lalu Matematika.
"Ayo buka bukunya," kata Bu Nia.
"Ayat berapa, Bu? Eh, ayat. Halaman!" kata Halimah.

"Yee, Afi lulus," sorak Nindi tiba-tiba.
"Lulus apa?" tanya Husna.
"Tes juz 30," jawab Afi.
"Selamat, ya."

"Selamat juga kepada kelas 6C, di kelas ini, yang mendapatkan nilai 100 pada ulangan kemarin ada 6 orang!" Bu Nia mengumumkan.
Kemudian, suara tepuk tangan terdengar riuh rendah.

Istirahat, PAI, lalu sholat Dzuhur dan makan siang.
"Bu Anis nggak mau tahu, ikhwan harus makan di dalam," kata Bu Anis.
"Kenapa nggak boleh makan di luar, Bu?" protes Nevan.
"Jadi gini, ada kejadian," kata Bu Anis.
Semua mata tertuju pada Bu Anis.
"Ada seseorang di angkatan ini, tapi alhamdulillah, bukan di 6C. Dia sudah melakukan perbuatan tidak terpuji. Dan Bu Anis ingin, hal itu tidah terjadi kembali," kata Bu Anis. Hanya sampai disitu, setelah itu, tak ada penjelasan lain. Pertanyaan anak 6C seperti: 'siapa, Bu?' atau 'memangnya dia ngapain, Bu?' itu tidak dijawab oleh Bu Anis.
Ikhwan cemberut semua.
"Nggak ada hubungannya perilaku tidak terpuji sama makan di luar," protes seseorang.
"Bukan itu, tapi, dia mengambil kesempatan saat kalian sedang makan diluar," terang Bu Anis.
"Memang kenapa, kalau makan di dalam?" tanya Bu Anis.
"Nggak enak ya, dilihatin sama Bu Anis?" tanya Bu Anis lagi.
"Tahu saja, Bu," kata Tatid.
"Hahaha."

Setelah itu, praktek IPA dimulai.
"Bu Anis, ini gimana?" tanya Dinda.
Bu Anis datang kepada Dinda dan membantunya.
"Spidol mana, spidol?" tanya Husna sambil mondar-mandir.
"Itu ada spidol disana," tunjuk Nevan ke arah Pak Fauzi.
"Selotip mana, selotip?" tanya Nindi.
"Di Bu Anis."
"Karet mana, karet?" tanya Safira.
"Cari sendiri."
"Pisau mana, pisau?" tanya Kalista.
"Itu, kamu pegang sendiri, hahaha."
"Sepatu mana, sepatu?" tiba-tiba, Husna dan Hanifah mondar-mandir dengan kaki yang tidak memakai sepatu.
"Dipakai Nia," kata Ghina.
"Haha, Nia pakai sepatu setengah-setengah, satunya punya Una, satunya punya Nipah."

Begitulah 6C.

1 komentar:

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.