Kamis, 12 Agustus 2010

Kamis Atau Senin?

"Lihat! Ada nasi goreng terbang! Hahahaha," kata Kiki sambil menunjuk langit.
Semua, termasuk akhwat menengok, ingin mengetahui apa yang terjadi.
"Yah, ternyata cuma helikopter warna oren, hahaha," jawab Amel, ikut tertawa.
Semua nyengir.
"Aduuh, gimana nih, aku bawanya buku jadwal hari Senin," kata Nindi.
"Aaah, aku juga," kata Rahma.
"Hahaha, aku juga," kata Halimah.
"Aku tahu, karena kemarin libur dua hari. Terus hari ini pakai baju merah-putih. Jadi, karena itu kalian kira ini hari Senin," kata Husna.

Pagi yang indah itu, terlihat akhwat 6C sedang duduk-duduk lesehan menyandar pada tas sambil membaca Al-Quran. Sementara itu, ikhwan ada di dalam kelas mengatur meja dan kursi (bekas Tarhib Ramadhan). Rahma sudah mencapai juz 10. Dan targetnya 1 kali khatam. Padahal, seharusnya 3 kali khatam juga pasti dia mampu. Rahma kalau membaca memang cepat, apalagi membaca buku novel. Kecuali kalau membaca tugas Bahasa Sunda (Rahma orang Jawa, sih). Kata Dinda, "EDDAAANN."

Saat bel, semua berbaris (tanpa guru). Lalu masuk kelas (tanpa guru pula).
"Kok yang akhwat nggak diaturin meja sama kursinya?" tanya akhwat. Protes.
"Yee, males amat," ikhwan cuek.
"Sabaar, ini bulan puasa. Duduk saja di bawah, yuk!" ajak seseorang (akhwat).
"Hahahaha, yang namanya ikhwan itu harus duduk diatas, karena ikhwan harus lebih dimuliakan," sahut Kiki.
"Beuh, harusnya akhwat!" protes lagi.
"Sudah, sudah. Mendingan kita doa saja, dulu," kata Safira.
Maka, berdoa dimulai (akhwat masih duduk dibawah).

Usai berdoa, Pak Ghoni (guru T2Q yang mengajar di 6C) masuk. Diikuti oleh Pak Yuhdi yang membawa kertas karton.
"Buat apa, Pak?" tanya Salsa kepada Pak Yuhdi.
"Buat dipajang diluar," kata Pak Yuhdi sambil membentangkan karton tersebut. Tulisannya 'Marhaban Ya Ramadhan'.

Usai T2Q, Pak Musyafa (yang biasa dipanggil Pak Mustafa sama akhwat 6C) masuk. Lalu pelajaran Tarjamah dimulai. Kali ini, Pak Mustafa, eh, Pak Musyafa mengajarkan bacaan tahiyat akhir beserta artinya (dan akhwat masih sabar duduk di bawah).

Istirahat yang menjengkelkan. Istirahat tanpa mengisi perut (makan). Tapi akhirnya, akhwat bisa duduk juga. Karena meja dan kursi sudah diatur oleh Bu Anis.

IPS. Belajar tentang negara-negara di Asia Tenggara dan ibukota negara-negara tersebut. Juga tentang letak Asia Tenggara.

Pulang sekolah (pukul 12) usai sholat Dzuhur, akhwat (dari kelas 3-6) dicegat Pak Satpam di pagar sekolah.
"Keluarnya tunggu ikhwan dulu, ya," kata Pak Satpam, lembut, tapi membuat hati jengkel.
"Huuh, ikhwan memang lebih mulia, ya?" tanya Zira.
"Nggak ada manusia yang mulia di dunia ini," kata Hanifah.
"Sabar, namanya bulan puasa," tambah Husna.

5 menit kemudian, akhirnya Pak Satpam mengizinkan akhwat menerobos pagar sekolah (karena ikhwan sudah keluar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.