Jumat, 06 Agustus 2010

Berperang Untuk Berdamai

"Pakai karet saja," usul Salsa sambil menuju saung.
"Jangan, repot," sanggah Safira.
"Kenapa?" tanya Salsa lagi.
"Kalau ada yang nangis, masalah deh," jawab Sasa.
"Ayo ke saung," kata Hanifah.

Pada istirahat pertama ini, Akhwat dan Ikhwan 6C mengadakan acara pertemuan di saung. Bukan pertemuan sih, namanya, yang lebih tepatnya lagi: PERANG.



"Hoi, Kiki! Azzam! Nevan! Ayo kalau berani!" tantang Dinda dari saung.
"Tatid! Ayo kebawah! Takut?" teriak yang lainnya lagi.

Akhwat punya peluru 1 tempat pensil. Ikhwan juga. Maka pertempuran pun dimulai.
"Yah, nggak seseru di 6D," keluh Salsa.
"Ih, seru tahu!" jawab Hanifah.
"Tapi lebih seru yang kemarin, yang di kelas," komentar Husna.
"Ayo, pungutin aja," kata Dinda sambil merunduk, menghindari lemparan Azzam.

Kira-kira sudah sekitar 10 penghapus habis gara-gara perang itu. Malahan tadi pagi, Tatid membeli penghapus di UP. Padahal misinya hanya untuk menghabiskan penghapus bekas. Hehehe...

"AYO, AYO," teriak Salsa penuh semangat.
"Ssst, jangan berisik! Nanti kalau Bu Anis menengok ke bawah bagaimana?" bisik Afi.
"Iya, deh, iya," jawab Salsa.

Kini, panjang jarum jam sudah menunjukkan angka 6 dan tandanya, sebentar lagi bel masuk kelas akan berbunyi.

"Ke kelas, yuk," ajak Sasa.
"Kenapa? Nyerah?" tanya Kiki.
"Enak, saja! Sebentar lagi bel, tahu!" bantah Hanifah.
"Yee, ikhwan menang," kata Nevan, cuek. Mau tahu rahasia tidak? Hari ini, kan, Nevan ulang tahun...
"Nggak, juga! Kan gara-gara bel!" Ghina beralasan.
"OK, bubar tanpa ada yang menang!" putus 6C.

Ditangga...
"Aku takut dimarahin, nih. Jangan-jangan nanti kita disuruh bersihin saung, lagi!" Husna menyesal.
"Iya, nanti kalau dicatat di waskat gimana?" Sasa juga menyesal.
"Apalagi kalau nilai PAInya dikurangi," kata Hanifah.

"Kita bandelnya sebulan sekali saja," kata Afi.
"Bandel dijadwalin!" protes Husna.
Afi tertawa.

Maka, berakhirlah pertempuran itu, tanpa sepihak pun yang mendapatkan kemenangan. Beberapa akhwat berjanji tidak mau lagi berperang dengan ikhwan. Alasannya karena selain menghamburkan tenaga, juga akan merusak persatuan dan kesatuan 6C. 6C ingin, kekompakannya tetap terjaga, untuk selamanya!

Berperang untuk berdamai...

1 komentar:

  1. Oh...oh...oh....begitu ya ceritanya 6c...??? Jadi ada perang neh ceritanya?
    Bu Anis tau gak ya @ blog ini?!(---bu nia===)

    BalasHapus

Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.