Selamat Tinggal 5C

Selamat tinggal lemari.
Selamat tinggal meja guru.
Selamat tinggal kursi guru.
Selamat tinggal meja.
Selamat tinggal kursi.
Selamat tinggal pintu.
Selamat tinggal jendela.
Selamat tinggal tempat sampah.
Selamat tinggal rak sandal.
Selamat tinggal rak sepatu.
Selamat tinggal spidol.
Selamat tinggal penghapus.
Selamat tinggal pajangan.
Selamat tinggal cermin.
Selamat tinggal mading.
Selamat tinggal papan tulis.
Selamat tinggal sajadah.
Selamat tinggal Bu Anis (kecuali apabila bertemu kembali di kelas 6).
Selamat tinggal Bu Salma (kecuali apabila bertemu kembali di kelas 6).
Selamat tinggal mobil odong-odong (mobil yang suka nongkrong di bawah, kata akhwat 5C).
Selamat tinggal rumah yang kekurangan dana (habis nggak pernah jadi-jadi, kata akhwat 5C).
Selamat tinggal sawah.
Selamat tinggal gunung salak (yang kemarin waktu perpisahan dengan Bu Anis gunungnya sempat hilang di balik awan).



Kecuali, tikar, dan karpet.
5C setuju, kalau tikar dan karpet akan dibawa naik ke kelas 6.

Teman-teman, tidak terasa, kita sudah kelas 6. Terbayang. Terngiang-ngiang kembali semuanya.

Ketika berjumpa untuk yang pertama kalinya dengan Bu Anis. Ketika mulai berkenalan dengan kelas baru. Ketika mulai belajar di kelas yang asing.

Masih ingatkah kamu dengan PLK-PLK seru di kelas 5?

Ada Fish Explore. Membedah ikan, memang jijik. Tapi kita mendapatkan ilmu. PLK ini berkaitan dengan pelajaran IPA.
Ada juga KCB. Kita dapat memahami manfaat-manfaat dan sifat-sifat cahaya yang dipelajari di pelajaran IPA, dan budaya-budaya di negara kita, tepatnya di pelajaran IPS.
Ada juga PLK Seminar Pubertas.
The Fifth Great Election juga ada.
Dan satu lagi, berenang.

Terbayang-bayang lagi semuanya. Tak terasa. Hari itu tiba juga, disaat semua mata memerah, berkaca-kaca. Menahan rindu. Rindu pada semua kenangan itu.

Kini saatnya untuk berpisah dengan kelas tercinta. Sampai jumpa di kelas 6. 6C. Semoga tak kalah cerianya dengan 5C.

Selamat merajut kenangan yang lebih asyik lagi di kelas baru. 6C.