Kemarin malam, sekitar pukul 19.00-21.00, di rumah masing-masing...
"Denotasi makna yang sesungguhnya, konotasi perumpamaan."
"Sinonimnya bertengkar adalah berkelahi, antonimnya tinggi adalah rendah."
"Just go straight and turn right."
"Excuse me, where is the Asmat Museum?"
"No, not yet."
"Do exercise frequently, drink the lot of water, eat healthy food, and sleep well."
Esok harinya...
Dengan persiapan yang mantap pada diri masing-masing pribadi, murid-murid 5C datang ke sekolah dengan riang gembira. Merasa dirinya telah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin.
"Assalamualaikum," kata Pak Reza memulai hari.
"Waalaikumsalam," jawab murid-murid 5C.
"Sudah siap? Ayo dimasukkan bukunya! Ini bapak bagikan soalnya, tapi jangan dibalik dulu," ujar Pak Reza sambil bolak-balik membagikan soal Bahasa Indonesia.
"Ayo ucapkan basmalah bersama, lalu buka soalnya," perintah Pak Reza.
Semua menurut. Lalu mulai mengerjakan. Sementara itu, Pak Reza membuka laptopnya dan mengerjakan pekerjaannya.
"Pak, nomer 25 maksudnya apa?" tanya Ghina.
"Hah? Cepat sekali," yang lain kaget.
"Aku mengerjakannya dari belakang," terang Ghina.
Pak Reza pun menjelaskan maksud dari nomer 25.
Tak lama setelah itu, berbagai pertanyaan kembali terlontar.
"Pak, nomer 12, maksudnya?"
"Nomer 14 itu kok nggak ada garis bawahnya, Pak?"
"Nomer 17 aneh, Pak. Maksudnya apa?"
Dan banyak sekali pertanyaan lain. Pak Reza menangani semuanya dengan sabar.
Ternyata soalnya tak sesulit yang dibayangkan. Buktinya, sekarang murid 5C sudah selesai dan sedang istirahat.
Bel sudah berbunyi. Semuanya tersentak. Dan langsung berlari masuk ke dalam kelas.
Sekarang ulangan Bahasa Inggris. Ternyata lebih mudah ketimbang bahasa sendiri, Bahasa Indonesia.
Setelah mengumpulkan soal ulangan Bahasa Inggris, murid 5C dipimpin oleh Nio membaca doa pulang. Lalu satu persatu peserta ujian pulang menuju rumah masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan saran, kritik, dan komentar kamu tentang Diary 6C! Segala pesan yang kamu berikan sangat berarti bagi kami.