MPR?

"Bapak, pindah tempat duduk, dong. Bosan," kata Rahma kepada Pak Yuhdi.
"Nggak mau, ah. Sudah pewe," tolak Ghina.
"Kalau mau pindah tempat duduk, jangan sama Pak Yuhdi, ya. Nanti saja waktu pelajaran IPS sama Bu Anis," jawab Pak Yuhdi.
"Ayo sekarang tilawah dulu," lanjut Pak Yuhdi.
"Surat apa?" tanya Syamila.
"Baca tilawah kalian sendiri-sendiri!" jawab Pak Yuhdi.

Setelah tilawah, Pak Yudhi bercerita tentang setan.
"Jadi, tugas setan di dunia ini hanya satu. Yaitu menggoda manusia."
Semua menyimak dengan seksama.
"Pada saat kalian bangun tidur, ada tiga simpul yang harus dilepas. Ada yang tahu apa itu simpul? Simpul adalah ikatan. Ikatan pertama dapat dilepas dengan cara membaca doa bangun tidur. Simpul kedua dapat dilepas dengan cara berwudhu. Sementara simpul ketiga dapat dilepas dengan cara sholat Subuh," papar Pak Yuhdi.

IPA berlangsung setelah T2Q. Kali ini, IPA membahas tentang latihan yang kemarin dikerjakan oleh 6C. Lalu belajar tentang perkembangbiakan hewan dan tumbuhan.
"Pak, kelinci betina haid juga, nggak?" tanya Salsa.
Pak Muslim sedang menjelaskan tentang cara berkembangbiaknya katak, jadi mengabaikan pertanyaan Salsa.
"Pak, kalau ikan bagaimana?" tanya Halimah.
"Sabar. Ini lagi belajar tentang katak. Untuk ikan, nanti," bentak Pak Muslim.
"Iya, Pak," jawab Halimah.

Setelah istirahat, IPS. Namun, Bu Anis hanya memberi sedikit latihan, lalu meninggalkan kelas. Hal itu dikarenakan Bu Anis ada rapat mendadak dengan guru-guru level 6. Ada masalah, MPR mengira, murid-murid level 6 SDIT Ummul Quro akan datang hari ini. Tapi ternyata tidak. Tapi alhamdulillah, murid 6C dapat diandalkan, mereka mengerjakan soal latihan sendiri dengan tertib tanpa guru (namanya juga murid senior). Karena itu, acara tukar tempat duduk diundur.

Usai IPS, istirahat, lalu mentoring. Kemudian Matematika.
"Bu, bagiin ulangan kemarin," pinta Hanifah.
"Wah, sebenarnya, sih, sudah dinilai. Hanya saja, Bu Nia tidak mau merusak suasana sore yang cerah ini.